Kamis, 02 April 2009

sedikit cerita D'penyet


karena udah biasa nulis ke dalam format forum, coba ah nulis pakai format agak2 free dkit...hehehe!!
bingung mau mulai dr mana, dr d'PenYet aja lahh...nama ini quw dpt dr seseorang hihihi...yg proses bertemuny bkin dag...dig..dug ga karuan en serba kebetulan, tp sampai sekarang masih bkin semangat dan membuat mengerti bagaimana hidup untuk masa depan. sampai hal2 bodoh en konyol itu ku lakuin, tp dr semua itu aku benar-benar belajar bagaimana mengenal orang lain yg sangat berarti dlm hidup dan apa itu arti "ga ush neko2, ga pnts" aku belajar dr semua itu (trims Kak).
membuat diri ini lebih menghargai hati orang lain (GoMbaL...!!:)
tp untungny nama ini ga jadi "callsign" di SEKBANG hehehe...bs bubar.

disini aku mencoba nulis, apa yang ada di benak ku saat ini. latar belakang keluarga militer cukup membuat pandangan orang lain terhadap ku menjadi beraneka ragam dari yang gagah(nglantur)...wagu tur kaku...sampai jalanya prox3X sampai bikin pusing tp penuh sensasi. berawal dari semua itu, membawa aku sampai ke kolong langit..kapan ya menari di angkasa (ra mudeng). ini hidup, segala sesuatunya memang harus dilalui dengan penuh usaha dan syukur, rasa ikhlas, dan doa.

so...happy reading en trims udah ngebaca blog yg jauh dr perfect nie...!!

Rabu, 01 April 2009

Jeritan Jeng Juminten

Satu hari Sultan merasa sungguh boring dan bete abis, jadi dia tanya si Kasim, “Kasimku, siapa paling pandai saat ini?”
“Abunawas, Tuanku.” jawab si Kasim.

Sultan pun manggil Abunawas dan baginda bertitah, “Kalau kamu pandai, coba buat satu cerita seratus kata tapi setiap kata mesti dimulai dengan huruf ‘J’.”
Abunawas terperanjat, tapi setelah berpikir, dia pun mulai bercerita:
Jeng Juminten janda judes, jelek jerawatan, jari jempolnya jorok. Jeng juminten jajal jualan jamu jarak jauh Jogja-Jakarta. Jamu jagoannya: jamu jahe. “Jamu-jamuuu…, jamu jahe-jamu jaheee…!”
Juminten jerit-jerit jajakan jamunya, jelajahi jalanan.
Jariknya jatuh, Juminten jatuh jumpalitan. Jeng Juminten jerit-jerit: “Jarikku jatuh, jarikku jatuh…”
Juminten jengkel, jualan jamunya jungkir-jungkiran, jadi jemu juga.
Juminten jumpa Jack, jejaka Jawa jomblo, juragan jengkol, jantan, juara judo. Jantungnya Jeng Juminten janda judes jadi jedag-jedug.
Juminten janji jera jualan jamu, jadi julietnya Jack.
Johny justru jadi jealous Juminten jadi juliet-nya Jack. Johny juga jejaka jomblo, jalang, juga jangkung. Julukannya, Johny Jago Joget.
“Jieehhh, Jack jejaka Jawa, Jum?” joke-nya Johny. Jakunnya jadi jungkat-jungkit jelalatan jenguk Juminten.
“Jangan jealous, John…” jawab Juminten.
Jumat, Johny jambret, jagoannya jembatan Joglo jarinya jawil-jawil jerawatnya Juminten. Juminten jerit-jerit: “Jack, Jack, Johny jahil, jawil-jawil!!!”
Jack jumping-in jalan, jembatan juga jemuran. Jack jegal Johny, Jebreeet…, Jack jotos Johny. Jidatnya Johny jenong, jadi jontor juga jendol… jeleekk.
“John, jangan jahilin Juminten…!” jerit Jack.
Jantungnya Johny jedot-jedotan, “Janji, Jack? Janji… Johnny jera,” jawab Johny. Jack jadikan Johny join
jualan jajan jejeran Juminten.
Johny jadi jongosnya Jack-Juminten, jagain jongko, jualan jus jengkol jajanan jurumudi jurusan Jogja-Jombang, julukannya Jus Jengkol Johny “Jolly-jolly Jumper.” Jumpalagi, jek…!!!

Jeringatan: Jangan joba-joba jikin jerita jayak jini jagi ja…!!!
JUSAH…!!!

jupiter blue

GAGASAN menampilkan Jupiter Blue itu sendiri datang dari KSAU Marsekal Hanafie Asnan. Ia memberi instruksi agar Lanud Iswahjudi memperagakan aerobatik udara seperti pada Ulang Tahun TNI AU ke-55 yang berlangsung sukses.

Tiga penerbang pesawat Hawk Mk-53 dipilih, berturut-turut Letkol (Pnb) Fahru Zaini Isnanto (sehari-hari Komandan Skadron 15), kemudian Mayor (Pnb) Dony Ermawan, dan Kapten Pnb Andis Solihin. Dari penerbang F-16 dipilih Mayor (Pnb) Fachry Adamy dan Kapten (Pnb) MJ Hanafie, serta Letkol (Pnb) Yadi Indrayadi menerbangkan pesawat Hawk 200. Komandan Wing 3 Kolonel (Pnb) Rodi Suprasodjo bertindak selaku F1 Director dan Kepala Dinas Operasi Lanud Iswahjudi Kolonel (Pnb) Madar Sahib sebagai F1 Safety.

Dalam persiapan latihan Jupiter Blue terdapat cerita menarik, berhubung Kapten (Pnb) Andis Solihin-juga pernah bergabung dalam Jupiter Blue I-tengah mengikuti pendidikan di Sekolah Komando Kesatuan TNI AU (Sekkau), maka ia hanya bisa memanfaatkan waktu latihan saat week end, kemudian hari Senin sudah kembali ke kelas untuk menerima pelajaran. Sekkau berlangsung di Jakarta.

Secara kedinasan, Komandan Lanud Iswahjudi perlu mengirim surat ke Komandan Sekkau agar mengizinkan penerbang kelahiran Jombang, Jawa Timur, ini mengikuti latihan-latihan intensif di Madiun sehubungan hari pelaksanaan semakin mepet.

Di antara ber-week end-ria, Andis Solihin pernah harus berganti naik bus empat kali untuk menempuh jarak Jakarta-Madiun. Ini terpaksa dilakukan karena kehabisan tiket kereta api. Tanpa membuang waktu, Andis Solihin kemudian naik bus hingga Cirebon, disambung Cirebon-Semarang, Semarang-Solo, dan Solo-Maospati/Madiun. Tiba di Lanud Iswahjudi sekitar pukul 12.00, satu jam kemudian ia sudah mengambil ancang-ancang take off menggunakan pesawat Hawk Mk-53 bergabung dengan rekan se-tim di Jupiter Blue.